Gubuk Berkisah

Gubuk Berkisah

Ingin Melakukan Kegiatan Rappeling? Ini 8 Peralatan yang Harus Disiapkan, Jangan Asal-asalan!

Ilustrasi kegiatan rappeling. (Pinterest).


GUBUKBERKISAH.MY.ID- Berkegiatan di alam terbuka memang tidak ada habisnya. Salah satu aktivitas fisik yang menantang bagi Pramuka adalah kegiatan turun tebing atau Rappeling. 

Rapeling atau resminya disebut sebagai descend (turun), merupakan kegiatan yang familiar di kalangan pegiata alam terbuka baik pecinta alam maupun Pramuka. 

Selain karena menantang dan menguji adrenalin, Rapeling juga bisa melatih diri untuk melawan rasa takut dalam menghadapi tantangan. 

Untuk melakukan kegiatan turun tebing atau rapeling, harus diperhatikan adanya beberapa hal sebelum melakukannya. 

Salah satunya adalah peralatan yang digunakan pada saat melakukan aktivitas tersebut. Peralatan memegang peranan penting hampir dalam semua aktivitas yang melibatkan ketinggian. 

Baik climbing, rappeling, maupun rope access, memeriksa peralatan adalah sebuah kemutlakan untuk menunjang  faktor keselamatan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan kegiatan rappeling adalah sebagai berikut : 

1. Pastikan telah menguasai simpul-simpul dasar dan mempelajari anchoring atau membuat angkur yang aman. 

2. Pastikan peralatan memadai dan memilii standarisasi sesuai spesifikasi yang ditentukan (umumnya menggunakan UIAA sebagai patokan standar). 

3. Bila memungkinkan, buat lah jalur khusus untuk tali pengaman yang berperan sebagai belayer seandainya terjadi sesuatu. 

4. Lakukan dengan hati-hati dan penuh kewaspadaan, mengingat medan ketinggian memiliki resiko yang cukup tinggi. 

Setelah memahami beberapa hal sebelum melakukan rappeling, selanjutnya siapkan peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan. 

Dilansir dari eigeradventure.com, berikut ini peralatan yang harus ada ketika hendak melakukan kegiatan rappeling. 

1. Tali Karmantel 
Tali karmantel merupakan salah satu jenis tali yang cukup terkenal dalam dunia penjelajah alam maupun pekerjaan di ketinggian. 

Tali ini merupakan alat pengaman dan memiliki peran penting sebagai penahan beban tubuh agar dapat melakukan perpindahan dari satu titik ke titik lain dengan aman. 

Untuk kegiatan rappeling, tali karmantel yang cocok digunakan adalah tali karmantel semi statis. 

2. Harness 
Harness atau tali tubuh adalah sebuah alat penopang tubuh yang digunakan pada tubuh bagian atas dan terkita pula pada paha atas. 

Tujuan penggunaan harnes adalah memastikan beban tubuh terikat dan dalam kondisi aman ketika melakukan kegiatan di ketinggian. 

Harness memiliki beberapa jenis diantarnaya seat harness, chest harness, dan full body harness. 

Untuk kegiatan rappeling, seat harness sebenarnya sudah cukup, namun apabila hendak menggunakan full body harness akan lebih baik. 

3. Carabiner 
Carabiner merupakan device konektor, yang memiliki berbagai macam fungsi dan kegunaan dalam aktivitas di ketinggian.

Peran carabiner dalam kegiatan rappeling hampir mencakup keseluruhannya yakni digunakan sebagai konektor pembuatan angkur (anchor), menggantungkan figure 8 antara tali karmantel dan tubuh pengguna, dan digunakan pada berbagai improviasi lain dalam kegiatan di ketinggian. 

4. Descender Device 
Descender device atau alat turun pada kegiatan ketinggian memiliki berbagai macam jenis peralatan. 

Beberapa diantaranya yakni figure of eight, autostop, ID, grigri, dan shunt. Tapi yang umum digunakan dalam kegiatan Rappeling adalah figue of eight karena lebih sederhana. 

Meski sederhana dan unggul dalam masalah user friendly, namun figure of eight tidak memiliki fitur pengaman seperti autostop maupun ID. 

Kekuatan tangan dan permaina kuncian simpul menjadi kunci dalam kegiatan rappeling yang menggunakan figure of eight. 

5. Webbing 
Webbing atau tali jiwa berbentuk pipih mirip seperti tali pelipit pada tas ransel. Webbing berbahan dasar nylon dan tidak kaku. 

Kekuatan webbing juga telah teruji, alat ini dapat digunakan sebagai sling dan sistem anchor, bisa juga digunakan pada fungsi lain sesuai improvisasi ketika berkegiatan. 

6. Helm 
Helm berfungsi untuk melindungi kepala dari berbagai macam ancaman. Ketika melakukan rappeling sangat mungkin ditemui titik tertentu yang rapuh. 

Jatuhan batu dari atas yang mengenai kepala beresiko dapat melukai operator, sehingga penggunaan helm sebagai alat keselamatan dan keamanan harus diperhatikan.

7. Sarung tangan 
Saat melakukan rappeling, tangan memegang peranan penting sebagai tuas "gas" dan "rem". Ini berarti tangan mengalami gesekan berulang kali. 

Apabila tidak menggunakan alat pengaman berupa sarung tangan, maka kemungkinan besar terjadi luka pada telapak tangan. 

Sarung tangan yang digunakan juga harus tebal, namun tidak kaku dan tidak mengganggu gerak tangan sehingga tetap bisa bebas bergerak.

8. Sepatu
Sama pentingnya dengan helm, sepatu melindungi kaki dari runtuhan batu-batu maupun medan makadam pada tebing. 

Selain itu, sepatu juga menghindarkan oprator dari selip ketika menapak di tembok tebing. 

Itulah 8 peralatan yang harus disiapkan ketika ingin melakukan aktivitas outdoor turun tebing atau rappeling. Semoga bermanfaat.*** 



Posting Komentar

0 Komentar