Gubuk Berkisah

Gubuk Berkisah

Alih-alih Ikut Rembugan Politik, Perdebatan Tongkrongan Justru Ngrasani Pejabat Kwarnas

Foto: pixabay.com


Tahun Politik, Masa Sih Gerakan Kepanduan Ikut FOMO?

GUBUKBERKISAH.MY.ID- Tulisan kali ini didasarkan pada rembugan hangat pada sore hari di awal tahun 2024. Seperti biasa, para pandu bujang menghabiskan senja di sanggar. 

Munas yang baru saja usai tak beberapa lama lalu, menjadi bahan "rasan-rasan" sekaligus pergunjingan bagi banyak pandu. 

Selain intrik adanya kepentingan politik, ditambah makin keruhnya hubungan "pusat" dengan Kwartir Daerah tetangga, menjadikan obrolan markas sore itu jauh lebih gayeng alih-alih membahas 01, 02, atau 03. 

Manuver yang dilakukan, hingga kasus-kasus lampau yang kerab jadi pembahasan sudah cukup membuktikan pada masa kepemimpinan eks polisi itu kurang baik. 

Wajar saja jika kami yang berada di akar rumput ikut riuh. Para pelatih dan pembina berdebat hebat, seperti polarisasi tak langsung. 

Kubu pro pusat dan anti. Sepertinya sudah benar terjadi di kalangan kami. Entah mengapa saya turut mendukung adanya gerakan protes seperti demikian. 

Atau dalam kata lain, saya cukup anti dengan orang-orang pusat, alias kroni eks polisi itu. Selain karena  tak punya pengalaman memandu, ketua kwartir itu juga meraih jabatan dengan cara yang licik. 

Organisai kepanduan diselimuti kabut tebal, setidaknya untuk 5 tahun ke depan. Gerakan yang dinamis ini mendadak statis seakan tak berproses. 

Banyak pejabatnya melanggar aturan, belum lagi aktivitas-aktivitas kotor di tataran bawahnya yang jauh lebih kurang ajar. 

Hal ini diperkeruh dengan konsep-konsep pengkerdilan para pandu yang seakan-akan di cap tak bisa ini itu. 

Entahlah, masing-masing dari kami memang ikut tersulut emosi pada obrolan sore itu. Tak satu pun dari kami mengiyakan tindakan kotor "para-para" pejabat Kwarnas itu. 

Kesimpulan sore itu cuman satu, tetap membina dengan gaya kami. Mengembalikan ruh kepanduan sebagai organisasi pendidikan non formal berbasis alam terbuka. Sekalipun, harus melawan kurikulum yang telah ditetapkan dan kembali pada buku-buku Baden Powell. ***



Posting Komentar

0 Komentar